Powered By Blogger

Rabu, 27 Juli 2011

kata-kata bijak

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi
Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)
Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya
Hadapilah problem hidup diri kmu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan diri kmu di kuasainya.Biarkanlah diri kmu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna. (Hellen Keller)
Memecahkan masalah itu sult.mengenal masalah lebih sulit.tetapi menemukan masalah jauh lebih sulit (Albert Einstein)
Perlakukanlah setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat.meski mereka berlaku buruk pada kamu.ingatlah bahwa kmu menunjukan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka tapi karena siapakah diri kmu. (Andrew T.Somers)

Toilet

Seorang wisatawan bertanya pada wisatawan lainnya.
Wisatawan             : “Tuan,apakah anda tahu letak toilet pria?”
Wisatawan lain      : ”Ooohh……letak toilet pria, kalau yang saya tahu di sebelah toilet       wanita.”
Wisatawan             : “……..!?!?!
Sapi dan unta
Dua bocah gaul sedang asyik bermain tebak-tebakan dirumah pohon mereka
Akbar              : “Min, kenapa sapi punuknya satu sedangkan unta punuknya dua ?”
Amin               : “ Gampang itu. Karena sapi kulitnya putih dan unta kulitnya coklat.”
Akbar              : “Ya salah Min……..”
Amin               : “Karena sapi hidup di Indonesia dan unta hidup di Arab.”
Akbar              : “Masih salah Min……..”
Amin               : “ Kalau sapi makan rumput dan unta makan kurma.”
Akbar              : “Waaah, Amin. Dibilang salah kok malah ngawur jawabnya.”
Amin               : “Habis apa dong jawabnya?”
Akbar              : “Sapi punuknya satu karena jalannya nggak bisa mundur. Jadi punuknya Cukup satu aja.”
Amin               : “ Kalau unta?”
Akbar              : “Unta punuknya dua karena jalannya maju mundur. Jadi punuknya harus dua.”
Amin               : “Oooooh semprul. Kamu pikir unta itu kayak sedan ……..”

Terharu
Setelah berpidato seorang pejabat menghampiri seorang pemuda yang duduk di dekat mimbar.
Pejabat            : “Apakah anda terharu mendengar pidato saya tadi ?”
Pemuda           : “Tidak pak.”
Pejabat            : “ Lalu kenapa anda saya lihat menangis ?”
Pemuda           : “Saya tidak menangis, pak. Saya hanya menghapus ludah bapak yang menyemprot ke muka saya.”